"Prosesor yang menggunakan teknologi 65 nanometer di pertengahan tahun akan sama jumlahnya dengan prosesor yang menggunakan teknologi 45 nanometer. Mereka akan berada di titik tengah, yakni 50 persen 50 persen," kata Country Manager Intel Indonesia Budi Wahyu Jati, seusai peluncuran 16 server dan prosesor PC (personal computer) high-end terbaru, di Jakarta, Selasa (20/11).
Dia mengatakan pada akhir tahun 2008 diharapkan
Menurut dia, teknologi 45 nm yang baru diluncurkan di Indonesia pada Selasa (20/11) tersebut perlahan-lahan akan menggantikan teknologi 65 nm yang saat ini banyak digunakan komputer.
Dia menjelaskan, teknologi 90 nm saat ini sebenarnya masih dijual untuk komponen industri. Di pasaran sendiri teknologi 45 nm, 65 nm, dan 90 nm akan tetap ada.
Teknologi 45 nm yang baru diluncurkan di Indonesia tersebut merupakan peningkatan transitor terbesar yang dilakukan Intel selama 40 tahun terakhir, karena prosesor tersebut menggunakan bahan 'high-k metal gate' (Hi-K) berbasis Hafnium dan rencananya akan mulai menggunakan
Prosesor Intel Core 2 Exteme dan Xeon merupakan produk pertama yang diproduksi menggunakan teknologi 45 nm tersebut, yang dapat meningkatkan kinerja dan mengurangi penggunaan daya.
Terobosan ini, menurut dia, memberikan jalan bagi Intel untuk menciptakan produk berukuran 25 persen lebih kecil dari versi sebelumnya dan lebih hemat biaya, serta dapat meraih kesempatan untuk menciptakan 'system on chip' bagi produk elektronik rumahan dan perangkat bergerak.
Pada kesempatan yang sama dia mengatakan penjualan prosesor Intel di Indonesia hingga akhir kuartal IV 2007 diperkirakan mencapai 90 persen dari pasaran prosesor di Tanah Air.
Sumber : Media Indonesia
Label: Berita Teknologi