Mantan Rektor ITS Surabaya itu mengatakan digitalisasi TV akan memungkinkan 4-5 TV dalam satu grup dapat menggunakan satu kanal yang sama, bahkan ada sisa. Untuk kanal yang kosong akan dapat ditanam bagi kepentingan lebih luas, baik program TV yang bisnis maupun TV yang gratis, seperti acara pendidikan.
Bahkan, katanya, pihaknya sudah berencana akan memakai satu kanal untuk program EWS (Early Warning System) untuk antisipasi bencana. "Dengan TV yang menyiarkan EWS, maka setiap ada bencana alam akan 'ditayangkan' kepada masyarakat melalui semua jaringan TV secara otomatis," katanya.
Menurut dia, digitalisasi TV itu sudah disampaikan dalam "World Conference of GMS" di Barcelona, Spanyol (Eropa) pada 11-14 Februari lalu. "Dari sana, saya sepakat untuk menerapkan digitalisasi TV yang berkiblat ke Eropa, bukan Jepang, tapi saya lakukan ujicoba dulu pada TVRI," katanya.
Label: Berita Teknologi
Hello. This post is likeable, and your blog is very interesting, congratulations :-). I will add in my blogroll =). If possible gives a last there on my blog, it is about the Pen Drive, I hope you enjoy. The address is http://pen-drive-brasil.blogspot.com. A hug.