Petir Terdeteksi di Venus

WAHANA tak berawak Venus Express yang dioperasikan badan antariksa Eropa ESA mendeteksi keberadaan petir di Venus. Venus adalah planet tetangga yang berjarak paling dekat dengan Bumi.

Penemuan petir di Venus diharapkan bisa menjelaskan perubahan iklim planet tersebut. Bumi dan Venus dianggap sebagai “saudara kembar” yang memiliki sifat saling bertolak belakang. Bumi adalah planet ramah yang memiliki elemenelemen pendukung kehidupan.

Sebaliknya,Venus adalah planet ganas yang tidak mungkin ditinggali manusia. Sebagai contoh, atmosfer Bumi kaya kandungan oksigen. Sebaliknya, atmosfer Venus sarat karbon dioksida (CO2).

Di Bumi,manusia bisa bernafas lega. Namun,di Venus,manusia tidak akan bisa bernafas. Perbedaan lainnya, Bumi memiliki suhu yang ramah. Sebaliknya, Venus memiliki suhu yang cukup panas untuk melelehkan baja. Suhu atmosfer Venus diperkirakan mencapai 457 derajat Celsius dan tekanannya sangat tinggi, setara dengan tekanan pada kedalaman 1 km di dalam laut Bumi.

“Venus dan Bumi memang sangat bertolak belakang, baik dalam hal suhu, tekanan, maupun komposisi. Namun demikian, Venus memiliki proses pembentukan sangat mirip dengan Bumi. Tetapi, kedua planet mengalami evolusi yang bertolak belakang,”tutur Juru Bicara Venus Express Hakan Svedhem.

Venus adalah planet kedua dari Matahari. Adapun Bumi adalah planet ketiga. Bumi dan Venus dipisahkan jarak sejauh 42 juta km. Para ilmuwan menilai, Venus dan Bumi pada mulanya merupakan planet yang sangat mirip. Artinya, kedua planet mampu mendukung kehidupan.

Para ilmuwan menduga,Venus dahulu kala bahkan memiliki air.Namun,pada saat ini air di Venus sudah menguap habis karena suhu planet itu sangat panas. Berbeda dengan Bumi,Venus tidak memiliki medan magnet untuk melindungi atmosfer dari hantaman angin Matahari.

Karena angin Matahari yang sangat panas langsung menghantam Venus,Venus menjadi kering kerontang dan sangat panas. Svedhem memperkirakan, tetes air terakhir di Venus sudah menguap dan musnah sejak 1 miliar tahun silam. Misteri terbesar yang berupaya dikuak para ilmuwan adalah bagaimana Venus, yang semula sangat mirip Bumi,bisa berubah menjadi planet yang sangat ganas.

Penemuan petir di Venus diharapkan bisa menjelaskan bagaimana perubahan Venus terjadi. Sebagian ilmuwan menduga, Venus berubah akibat pemanasan global,fenomena yang saat ini mulai melanda Bumi.

“Perubahan yang terjadi di Venus relatif baru.Yang menjadi keanehan adalah perubahan- perubahan tersebut terjadi secara radikal. Ini proses yang misterius. Kami sama sekali belum mampu memahaminya,” ujar Svedhem.

Untuk mempelajari Venus, ESA hanya mengandalkan wahana tak berawak Venus Express, yang diluncurkan dari Kazakhstan pada November 2005 dan mengorbiti Venus mulai April 2006.Venus Express akan mengorbiti Venus hingga 2013.

0 komentar:

Komentar


 

Didamel Ku Asep Moh. Muhsin | Persembahan dari Cianjur Blogger Community (CBC)