Pesta demokrasi lokal di Kabupaten Cianjur sudah 1 tahun lebih bergulir, pasangan Tjetjep Muchtar Soleh dan Dadang Sufianto pada 17 Maret 2006, memiliki Beban yang Berat khususnya mengatasi beberapa permasalahan

Beberapa permasalahan mendasar masih melingkupi realitas kehidupan masyarakat Kabupaten Cianjur. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, tingkat laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cianjur tahun 2004 hanya 3,5 persen. Laju inflasi dari tahun ke tahun 4,53 persen. Angka ini jauh dari indikator yang sama untuk Provinsi Jawa Barat pada tahun yang sama, yang mencapai 10,09 persen. Kondisi itu berdampak pada ketersediaan lapangan kerja dan daya beli masyarakat. Ini terbukti dengan tingginya angka pengangguran terbuka tahun 2004, yang mencapai 7,79 persen. Jika digabungkan dengan jumlah pengangguran terselubung, bisa mencapai 15 persen. Adapun indeks beli masyarakat hanya 66,75 pada tahun yang sama. Di sektor pendidikan, data Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur menunjukkan, tingkat anak putus sekolah sangat mengkhawatirkan. Angka partisipasi murni (APM) untuk SD sebesar 95,56 persen, tetapi pada tingkat SMP hanya 42,19 persen. Ini menunjukkan bahwa sekitar 50 persen siswa lulusan SD di Kabupaten Cianjur tidak melanjutkan ke SMP. Hal ini karena pemahaman masyarakat Cianjur, khususnya di pedesaan, yang menganggap telah lulus SD, atau bisa membaca dan menulis sudah dianggap cukup. Kondisi ini tentu sangat berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Dengan IPM 66.18, Kabupaten Cianjur termasuk daerah dengan IPM di bawah standar Provinsi Jawa Barat yang mematok angka 80,00. Kita yakin bupati dan wakil bupati terpilih memiliki pengetahuan terhadap kondisi riil masyarakat. Bahkan untuk mengubah kondisi ini , pasangan Tjetjep Muchtar Soleh dan Dadang Sufianto memiliki kekuatan untuk mencapai IPM melalui perwujudan visi dan misi Cianjur 2006 – 2011 yakni Cianjur lebih cerdas, sehat, sejahtera dan berakhlaqul karimah.

Cianjur lebih cerdas, visi ini membawa semangat juang kepada sektor pendidikan di Kabupaten Cianjur bukan hanya bupati, instansi, lembaga, melainkan individu dari warga masyarakat Cianjur harus memahami dan memanfaatkan kecerdasan kita untuk kemaslahatan.

Setiap orang memiliki keinginan agar lebih cerdas, lebih pandai, mempunyai daya fikir, ingatan, daya tangkap yang kuat, memiliki kemampuan dan potensi yang membanggakan, kreatif dan memiliki imajinasi. Berharap semua itu dapat dimiliki, hanya saja kita sering tidak tahu bagaimana cara meraihnya.

Menurut Dr. Alwi Shihab ada beberapa kecerdasan diantaranya; kecerdasan spiritual, kecerdasan politik, kecerdasan pelbagai jenis, dan kecerdasan otak yang dapat mempengaruhi suatu watak manusia dan daerah (HU. Pikiran Rakyat)

Kecerdasan Spiritual

Kecerdasan spiritual penting sekali karena berpengaruh pada sikap. Oleh karena itu, seseorang harus mampu melihat sesuatu di balik sebuah kenyataan empirik sehingga ia mampu mencapai makna dan hakikat tentang manusia. Dengan demikian, kemanusiaan manusia sungguh-sungguh dihargai.

Yang utama dalam kecerdasan spiritual adalah pengenalan akan kesejatian diri manusia. Kecerdasan spiritualitas, bukan sebuah ajaran teologis. Kecerdasan ini secara tidak langsung berkaitan dengan agama dan akhlaqul karimah.

Spiritualitas itu mengarahkan manusia pada pencarian hakikat kemanusiaannya. hakikat manusia itu dapat ditemukan dalam perjumpaan manusia dengan Allah ( pada kondisi extase atau wajd ).

Kecerdasan Politik

Kecerdasan kekuatan dalam hal politik juga semakin penting di jaman modern, dimana persaingan semakin rumit dan majemuk. Lebih mudah bagi kita untuk menghadapi musuh yang muncul terang-terangan, sebaliknya jauh lebih sulit menghadapi musuh " dalam selimut ". Kecerdasan dalam hal politik berperan penting karena setiap orang menghadapi konflik politik setiap hari dalam kehidupannya.

Politik dapat muncul dalam keributan kecil di rumah tangga, persaingan antar saudara kandung, kehidupan bertetangga, dan juga di kantor. Politik bukan hanya ada dalam kegiatan mengurus negara, melainkan hadir dalam setiap kegiatan antar manusia, dalam organisasi.
Politik memainkan peranan penting dalam kegiatan bisnis dan di kantor. Kegiatan politik yang tercela akan mengakibatkan munculnya permainan kekuasaan, negosiasi yang sulit, terhambatnya kreatifitas, rusaknya wibawa, fitnah, kebohongan dan kecurangan.


Kecerdasan Pelbagai Jenis (Multi Inteligences)Mengikuti pandangan tradisional, kecerdasan seseorang telah ditetapkan saat ia dilahirkan dan meliputi hanya tiga bidang, yaitu bahasa, matematik dan “visual / spatial”. Dr. H.Gardner yang membuat kajian tentang teori kognitif di Universitas Harvard telah memperkenalkan satu model kecerdasan yang pelbagai jenis.
Mengikut model Gardner, kecerdasan seseorang boleh dipelajari, dikembangkan dan di tingkatkan. Kecerdasan ini dibagi menjadi sembilan jenis, yaitu, Verbal / Linguistic, Logical-Mathematical, Musical / Rhythmic, Visual / Spatial, Bodily-Kinesthetic, Interpersonal, Intrapersonal, Naturalistic, Ethical / Spiritual.



Kecerdasan Otak

Dengan kecerdasan otak, manusia diciptakan Tuhan untuk mampu mengatur diri, lingkungan dan dunianya. Manusia bisa berperan mulia laksana malaikat namun juga bisa terdampar nista seperti layaknya binatang. Semua itu terjadi, sekali lagi, berkat bantuan dan peran otak. Oleh karena itu, tak disangsikan lagi, otak adalah senjata dan perbekalan yang demikian berharga yang dimiliki manusia.
Maka sudah sepantasnya apabila manusia mensyukuri karunia Tuhan tersebut dengan cara mempergunakannya dengan benar dan se-optimal mungkin. Laksana pisau, otak adalah piranti tubuh (hardware) yang statis dan pasif. Ia hanya akan tajam dan aktif apabila digunakan dan diasah sebaik mungkin. Sebaliknya bila ia hanya dibiarkan telantar tanpa perawatan dan latihan yang memadai, ia pun lama-lama akan lumutan dan berkarat.
Fungsi dan vitalitas otak niscaya akan mandul dan bergerak mundur disebabkan oleh tiga hal, yakni sikap tak mau tahu (apatis), kemalasan, serta faktor usia. Pada dimensi itulah terapi ini hendak menggugah kita untuk bersemangat dan sadar diri guna mengatasi sikap malas dan apatis yang kerap muncul mengganggu kehidupan manusia. Boleh dikata, inilah salah satu usaha preventif sebelum kelak kodrat alam bernama "usia dan kematian" datang menjemput kita.

Maka akan terbukti Cianjur dengan warga masyarakatnya yang cerdas maka IPM di bidang pendidikan akan teratasi, tidak hanya itu hal-hal yang berkaitan dengan etika dan estetika pun akan dapat dipecahkan jika kita cerdas.


Cianjur Lebih Sehat
, visi ini mengajak kita untuk menciptakan situasi dan kondisi yang sehat dimanapun kita berada, begitu banyak perbendaharaan peribahasa dan semboyan yang kita kenal sejak kecil. Hampir semuanya berisi nasehat yang baik, sehingga bisa dijadikan tambahan pedoman kita dalam berperilaku. Namun ada satu semboyan Yunani Kuno yakni: Mensana incorpore sano; Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat.. artinya jika jasmani dan organ tubuh kita kuat termasuk hati didalamnya, maka rohani kita pun akan sehat sehingga kembali lagi pada kecerdasan dan akan menyentuh semua misi cianjur.

Selai itu Visi Cianjur ini seiring dengan Visi Indonesia Sehat 2010 yang telah dirumuskan oleh Dep.Kes (1999) menyatakan bahwa, gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya diseluruh wilayah Republik Indonesia.

Pengertian sehat meliputi kesehatan jasmani, rohani, serta sosial dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Masyarakat Indonesia yang dicita citakan adalah masyarakat Indonesia yang mempunyai kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat sehingga tercapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, sebagai salah satu unsur dari pembangunan sumber daya manusia Indonesia seutuhnya khususnya di Cianjur umumnya Indonesia.

Untuk itu Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur pada bulan Mei telah mencanangkan POSYANDU PLUS sebagai solusi peningkatan IPM dan refleksi misi Kabupaten Cianjur yakni meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Cianjur.

Cianjur lebih sejahtera (sugih mukti), Sejahtera adalah salah satu tujuan pembangunan Indonesia yang harus senantiasa ada. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 secara tegas menyatakan bahwa pemerintah berkewajiban mengupayakan kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan rakyat dan negara Indonesia. Sejahtera adalah keadaan aman sentosa dan makmur. Sejahtera juga dapat berarti selamat, terlepas dari segala macam gangguan. Sentosa mengandung makna berada dalam keadaan aman dan tenteram. Sedangkan makmur dapat diartikan keadaan serba berkecukupan atau tidak berkekurangan.

Jelaslah bahwa sejahtera tidak hanya memiliki dimensi fisik atau materi, tetapi juga dimensi rohani. Kecukupan materi tidak akan ada artinya jika jiwa merasa terancam ataupun batin tertekan, kering, dan menderita. Dimensi rohani dan batiniah dari sejahtera akan diperkuat apabila dapat dicapai keadaan damai dan adil. Dengan demikian pembangunan yang menyejahterakan juga adalah pembangunan yang menciptakan damai dan pembangunan yang membawa keadilan.

Ketiga tujuan tersebut -aman dan damai, adil dan demokratis serta sejahtera-terkait satu dengan lainnya dan harus dicapai secara bersama. Dan perlu ditekankan bahwa kesejahteraan yang dicapai adalah kesejahteraan seluruh rakyat, sesuai dengan amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara 1945. Pemerintah berkewajiban melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia.

Setiap orang ingin dirinya sejahtera lahir dan bathin, namun kesejahteraan tidak dapat di ukur dari kaya atau miskinnya seseorang, melainkan bagaimana caranya agar masyarakat cianjur dapat terpenuhi segala kebutuhannya hidupnya yang standar baik jasmani maupun rohani.

Pada tahun 2006 masyarakat miskin di Indonesia mulai tersenyum karena menemukan bintik-bintik kemerdekaannya setelah mereka mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintah, sekalipun demikian masyarakat tidak menjadi malas untuk berbuat sesuatu yang dapat meningkatkan taraf hidup keluarga di bidang ekonomi setelah mendapatkan BLT, melainkan lebih terpacu kembali untuk memodalkan uang tersebut pada kegiatan-kegiatan usaha yang kecil namun terasa keberhasilannya.

Pasca Pilkadal 2006, masyarakat Cianjur mulai merasakan perbedaan iklim kepemimpinan yang membawa angin segar bagi masyarakatnya, pasalnya segala kebutuhan untuk orang miskin mulai difasilitasi pemerintah, bahkan turun tangan langsung untuk melihat kebenaran di lapangan yakni bantuan berobat gratis untuk orang miskin, pembuatan KTP gratis, bahkan sampai pada Sekolah gratis, di Cianjur hampir 90 persen SD/MI,SLTP/MTs bebas biaya pendidikan.

Semoga inipun dapat terjadi pada SMA/MA/SMK di Kabupaten Cianjur bahkan Perguruan Tinggi sehingga image kapitalisme pendidikan di Kabupaten Cianjur tidak muncul, bahkan Cianjur dapat dikenal sebagai kota pendidikan dan dapat menumbuhkan potensi ekonomi dan lokal sesuai dengan misi Kabupaten Cianjur.

Cianjur lebih berakhlaqul karimah, secara harfiyah , kata Akhlaq berasal dari bahasa arab, yaitu bentuk jamak dari khulk, berarti budi pekerti, perangai, tabi’at dan tingkah laku.

Menurut Imam Gozali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin, akhlaq adalah “ sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang menumbuhkan aneka macam perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan..

Dalam sebuah hadits yang artinya " Sesungguhnya orang yang sangat saya kasihi dan terdekat denganku pada hari kiamat adalah orang yang terbaik akhlaqnya. Dan orang yang sangat aku benci dan terjauh dariku pada hari kiamat adalah yang banyak bicara, sombong dalam pembicaraannya dan berlagak menunjukkan kepandaiannya" (H.R At Tirmidzi).

Membaca tuntas hadits ini sejumput rasa menusuk dalam, mengajak hati untuk bermuhasabah. Tidakkah kita termasuk orang yang banyak bicara dan berlagak menunjukkan kepandaian ? Tidakkah rasa angkuh meluncur mudah, terselip dalam setiap kata, penampilan kita, atau tingkah kita ? Bila jawabnya "ya", astaghfirullah, Rasulullah akan sangat membenci kita, akan menjauh dari kita pada hari dimana Pengadilan Besar akan dijalankan, pada hari dimana setiap hati menjawab apa adanya, pada hari dimana panji islam dan penganutnya berbaris gembira menuju jannah.

Dalam agama Islam, dalam dien yang kita rela mati di dalamnya, dalam aturan hidup yang telah kita ikrarkan janji untuk menapakinya, dalam agama yang lurus dan diridhai-Nya, akhlaq adalah fondasi yang luar biasa penting. Demikian pentingnya sehingga, tidaklah diutus Rasulullah selain untuk memperbaiki akhlaq manusia. Ibarat tubuh manusia, akhlaq adalah ruh yang mewarnai segala aspek hidup dan kehidupan manusia.

Gagasan Mantan Bupati Cianjur Ir.H. wasidi Swastomo,M.Si untuk melaksanakan Gerakan pembangunan Masyarakat Berkahlaqul Karimah, disingkat GERBANG MARHAMAH, adalah dalam upaya mewujudkan cita-cita untuk membumikan secara bertahap ajaran luhur Islam terutama Akhlaqul Karimah.

GERBANG MARHAMAH yang di deklarasikan pada tanggal 1 Muharram 1421 Hijriyah, atau bertepatan dengan tanggal 26 Maret tahun 2001 sangat sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Cianjur di bawah komando Tjetjep Muchtar Soleh, sehingga Gerakan ini akan terus berlangsung tanpa merubah sesuatu apapun yang telah ditetapkan oleh para alim ulama dan 35 ormas Islam Cianjur.

Cianjur memiliki potensi yang luar biasa menurut agama yang dianutnya, sebanyak 1.931.394 jiwa atau 99,23 persen dari total penduduk tercatat sebagai pemeluk islam , dan hanya 11.454 jiwa atau hanya 0,77 persen yang tercatat sebagai non muslim. Selain itu Cianjur memiliki sarana ibadah dengan rincian 4.462 mesjid jami, 13.850 mushala, dan 663 Pondok Pesantren.

Masih termasuk potensi yang perlu diperhitungkan dalam meningkatkan Indeks Pembangunan manusia (IPM) di Kabupaten Cianjur, tercatat tidak kurang dari 1.668 Taman Pendidikan Al-Quran, 473 Taman Kanan-kanak Al-Quran, 59 Raudlotul Athfal, dan 4.099 majlis ta’lim disamping lembaga pendidikan lainnya yang berbasis akhlaqul karimah.

Indikator dari keberhasilan gerakan ini adalah, semakin meningkatnya disiplin aparatur pemerintah dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya, munculnya aparatur pemerintah yang menjadi pelopor, teladan dalam mengedepankan dan mengusung akhlaqul karimah, sehingga tercipta Pemerintahan yang baik dan akuntabel.

Gerakan Pembangunan masyarakat berakhlaqul Karimah yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari visi dan misi Kabupaten Cianjur merupakan sebuah gerakan moral yang akan menciptakan masyarakat Cianjur menjadi lebih cerdas, sehat, sejahtera dan berakhlaqul karimah.

Sungguh pintar pasangan bupati dan wakil bupati Kabupaten Cianjur menempatkan visi dan misinya, sebagai solusi bagi permasalahan – permasalahan yang dihadapi masyarakat Cianjur termasuk mengatasi rendahnya Indeks Pembangunan Manusia, semoga Cianjur kedepan bisa sesuai dengan Visi dan Misinya.



0 komentar:

Komentar


 

Didamel Ku Asep Moh. Muhsin | Persembahan dari Cianjur Blogger Community (CBC)